"Dedikasi" Nobel Perdamaian untuk Trump
Tadi saya membaca berita di DetikNews yang langsung menarik perhatian: Maria Corina Machado, tokoh oposisi Venezuela, mendedikasikan penghargaan Nobel Perdamaian yang diterimanya kepada Donald Trump.
Maksudnya terlihat jelas, Trump dianggap mendukung gerakan
pro-demokrasi di Venezuela. Namun, dedikasi ini sangat kontradiktif dan
menimbulkan pertanyaan serius.
Pertama, mari kita ingat siapa Donald Trump di kancah internasional. Di Amerika, ia dikenal dengan slogan “America First” dan kebijakan luar negeri lainnya yang sering kontroversial.
Bahkan di Timur Tengah, khususnya terkait Palestina, AS di bawah kepemimpinannya lebih sering menjadi sumber ketegangan daripada perdamaian.
Pengakuan sepihak AS terhadap Yerusalem
sebagai ibu kota Israel, intervensi militer di berbagai negara, dan kebijakan
yang kadang memperburuk konflik menunjukkan bahwa Trump bukan figur yang pantas
dikaitkan dengan simbol perdamaian global, ia bahkan lebih pantas disandingkan dengan setannyahu.
Kedua, dedikasi ini menimbulkan pertanyaan strategis dan moral bagi oposisi Venezuela. Dengan mengangkat Trump sebagai “ikon perdamaian”, apakah perjuangan mereka tidak terkesan bergantung pada kepentingan politik luar negeri AS?
Sejatinya, perjuangan demokrasi dan keadilan seharusnya lahir dari rakyat, untuk rakyat, bukan sekadar refleksi dari permainan geopolitik negara adidaya, ini bisa menjadi contoh bagi siapapun di negeri ini untuk tidak gegabah dalam permainan geopolitik.
Ketiga, penghargaan Nobel Perdamaian sejatinya memiliki makna yang lebih besar daripada sekadar simbol politik. Ia adalah pengakuan atas upaya nyata untuk menciptakan perdamaian dan keadilan.
Mengaitkannya dengan sosok
yang kebijakan globalnya kerap memicu konflik justru membuat nilai simbolik itu
menjadi samar, pantas rasanya kita katakan Nobel Perdamaian "tidak suci" lagi!
Walau dilihat lebih dalam Machado memang berada di posisi sulit: di satu sisi ia ingin berterima kasih kepada pihak yang mendukung perjuangan demokrasi di negaranya, tetapi pilihan figur yang didedikasikan tidak sejalan dengan prinsip universal perdamaian.
Peristiwa Maria Corina Machado yang mendedikasikan Nobel Perdamaian untuk Donald Trump menjadi refleksi penting bagi kita, khususnya pemuda Islam di Indonesia. Bahwa, sejatinya perjuangan untuk keadilan dan perdamaian tidak bergantung pada kekuatan asing, melainkan pada keteguhan nilai, kolaborasi masyarakat, dan diplomasi yang adil. Integritas perjuangan selalu lebih penting daripada popularitas internasional.
Dedikasi Nobel Perdamaian Machado kepada Trump mengingatkan
kita bahwa simbol dan dukungan luar harus dinilai dengan bijak. Sebagai Pemuda kita harus mampu menegaskan bahwa perjuangan nyata selalu lahir dari
kesadaran, nilai, dan komitmen, serta kesiapan untuk mendukung
perdamaian di muka bumi, khususnya bagi bangsa Palestina, melalui aksi nyata
dan konsisten.
Referensi: https://news.detik.com/internasional/d-8155959/pemimpin-oposisi-venezuela-dedikasikan-nobel-perdamaian-untuk-trump
*)Refra Elthanimbary, pendiri nestref.com.
0 Komentar